Pilih Capres Harus Pintar

Beberapa waktu lagi kita bakal dihadapkan dengan Pemilihan Presiden Republik Indonesia untuk masa jabatan 2014 s/d 2019, dan seperti yang kita ketahui bersama saat ini ada dua pasang calon yang bersaing sangat ketat, bahkan dianggap bahwa persaingan menuju RI 1 tahun ini adalah yang paling seru diantara seluruh pilpres yang pernah digelar bangsa Indonesia.

Persaingan yang memanas ini diakibatkan terjadinya dua kubu yang dianggap sama kuat, Kubu Prabowo-Hatta didukung mesin Politik yang sangat besar sejumlah Partai besar sekelas Golkar, Gerindra, PKS, PAN, PPP, Bahkan Terakhir Partai Demokrat pun menyatakan dukungannya terhadap pasangan Prabowo-Hatta.

Sedangkan dikubu lainnya berdiri seorang tokoh yang sangat merakyat yaitu Bapak Jokowi dan Yusuf Kalla, meskipun pasangan ini hanya didukung beberapa Partai seperti PDI-Perjuangan, Nasdem, dan PKB namun pasangan ini memiliki elektabilitas yang tinggi mengingat sejumlah prestasi yang pernah mereka raih semasa duduk di kursi pemerintahan.

kedua pasang Capres memiliki Tim Sukses yang sama - sama hebat namun sayang banyak oknum yang melakukan kampanye hitam yang sangat merusak pesta demokrasi ini, tidak bisa disangkal bahwa kampanye hitam bisa dilakukan oleh siapa saja baik dari pasangan lawan maupun pasangan itu sendiri demi mengejar pencitraan dimata masyarakat.

hal ini tentunya harus dikembalikan kepada para pemilih pasangan mana yang terbaik untuk memimpin bangsa ini kedepan, jagan kotori bangsa kita dengan perdebatan yang hanya menghancurkan bangsa ini dari dalam, jangan terkecoh oleh sesumbar orang - orang yang mengatasnamakan agama namun tidak mengerti akan apa yang mereka teriakkan, bahkan ada segelintir orang yang begitu bangga menunjukkan keburukan pasangan capres padahal mereka tidak sadar bahwa pemimpin mereka kedepan pastilah ada diantara capres tersebut.

sudah pintar kah kita..?? sudah demokrasi kah kita..?? ingat tujuan bernegara adalah untuk membangun bangsa yang kuat demi membawa kesejahteraan bersama, bukan saling menghancurkan demi kepentingan pribadi yang bersifat sementara.